Sejarah Malang Raya

Garis Besar Sejarah Malang Raya

Malang Raya merupakan wilayah yang mencakup tiga daerah administratif di Provinsi Jawa Timur: Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Wilayah ini memiliki sejarah yang kaya, mulai dari era kerajaan Hindu-Buddha, masa kolonial, hingga periode kemerdekaan dan modernisasi. Berikut ini adalah garis besar sejarah Malang Raya:

1. Masa Kerajaan Hindu-Buddha

  • Kerajaan Kanjuruhan: Sejarah Malang berawal dari Kerajaan Kanjuruhan, kerajaan Hindu yang diperkirakan berdiri pada abad ke-8. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Gajayana, yang terkenal bijaksana dan peduli terhadap kesejahteraan rakyatnya. Bukti keberadaan kerajaan ini tercatat dalam Prasasti Dinoyo (760 M), yang ditemukan di kawasan Dinoyo, Kota Malang. Kerajaan Kanjuruhan berpusat di wilayah yang sekarang menjadi Kabupaten Malang dan merupakan salah satu kerajaan tertua di Jawa Timur.
  • Kerajaan Singhasari: Pada abad ke-13, berdirilah Kerajaan Singhasari yang didirikan oleh Ken Arok di daerah Tumapel, dekat Malang. Ken Arok berhasil menggulingkan Tunggul Ametung, penguasa Tumapel, dan mendirikan dinasti baru. Di bawah Raja Kertanegara, Singhasari mencapai kejayaannya dengan ambisi ekspansi wilayah hingga ke luar Nusantara. Namun, kerajaan ini runtuh setelah diserang oleh Jayakatwang dari Kerajaan Kediri pada 1292, yang mengakhiri kekuasaan Singhasari.
  • Kerajaan Majapahit: Setelah runtuhnya Singhasari, wilayah Malang kemudian berada di bawah kekuasaan Majapahit. Kerajaan Majapahit, yang didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293, tumbuh menjadi kerajaan terbesar di Nusantara. Pada masa ini, banyak wilayah di Jawa Timur, termasuk Malang, menjadi bagian dari kekuasaan Majapahit hingga kerajaan tersebut melemah dan akhirnya runtuh pada akhir abad ke-15.

2. Periode Islamisasi dan Mataram Islam

  • Pada abad ke-17, Kesultanan Mataram Islam, yang berpusat di Jawa Tengah, memperluas pengaruhnya hingga ke Jawa Timur. Di bawah Sultan Agung, Mataram Islam berusaha menyebarkan agama Islam ke wilayah-wilayah di Jawa Timur, termasuk Malang.
  • Meskipun demikian, pengaruh Islam tidak serta-merta menghilangkan tradisi Hindu-Buddha di Malang, yang telah berlangsung selama berabad-abad. Ketika Kesultanan Mataram mengalami desentralisasi akibat campur tangan VOC, wilayah Malang juga mulai terbuka bagi kepentingan kolonial Belanda.

3. Masa Kolonial Belanda

  • Pada awal abad ke-19, Belanda memperkuat pengaruhnya di Malang. Malang dikembangkan sebagai pusat perkebunan, terutama kopi dan teh, karena kondisi alam dan iklimnya yang sejuk. Banyak perkebunan dibangun di wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu.
  • Selain itu, Kota Malang dijadikan sebagai kota peristirahatan oleh pemerintah kolonial Belanda dan mulai berkembang sebagai pusat administrasi dan pendidikan. Tata kota Malang pada masa ini dirancang dengan arsitektur kolonial yang masih bisa dilihat hingga sekarang, menjadikan Malang dijuluki sebagai "Paris van Oost-Java" atau "Paris dari Jawa Timur."

4. Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

  • Malang Raya memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selama pendudukan Jepang (1942-1945), banyak tokoh pergerakan dan pemuda di Malang yang membentuk laskar-laskar perjuangan untuk melawan Jepang.
  • Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 1945, Malang menjadi basis perlawanan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari upaya Belanda untuk kembali berkuasa. Salah satu peristiwa penting adalah Pertempuran Malang, di mana rakyat dan laskar bersatu melawan pasukan Belanda selama Agresi Militer I dan II. Malang menjadi salah satu medan pertempuran sengit yang menunjukkan semangat juang rakyat Jawa Timur.

5. Era Pasca-Kemerdekaan dan Modernisasi

  • Setelah Indonesia merdeka, Malang terus berkembang pesat. Kota Malang menjadi pusat pendidikan dengan berdirinya beberapa universitas besar, seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang, yang menarik mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
  • Pada tahun 2001, Kota Batu dimekarkan dari Kabupaten Malang dan ditetapkan sebagai kota administratif sendiri. Kota Batu kemudian berkembang pesat sebagai pusat wisata di Malang Raya, dikenal dengan objek wisata alamnya yang indah dan beragam, seperti wisata pegunungan, perkebunan, dan taman rekreasi.
  • Malang Raya secara keseluruhan menjadi salah satu pusat pariwisata utama di Jawa Timur, terkenal dengan keindahan alam, budaya yang kaya, dan daya tarik sejarahnya.

6. Malang Raya Masa Kini

  • Saat ini, Malang Raya dikenal sebagai salah satu pusat pariwisata, pendidikan, dan ekonomi di Jawa Timur. Wilayah ini menawarkan perpaduan antara keindahan alam, peninggalan budaya, dan tradisi yang kaya. Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu menjadi tujuan favorit wisatawan lokal maupun internasional.
  • Malang Raya juga terus berkembang di sektor ekonomi kreatif, pendidikan, dan kuliner. Budaya Malangan yang khas masih terus dilestarikan melalui berbagai acara, festival, dan kegiatan budaya yang menarik minat wisatawan.

Dengan sejarah yang panjang dan beragam, Malang Raya menjadi salah satu daerah yang istimewa di Indonesia, di mana jejak peninggalan kerajaan, tradisi lokal, pengaruh kolonial, dan semangat kemerdekaan berpadu dalam harmoni yang unik.

No comments:

Post a Comment

Greeting

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Hello! Good day, everyone.  First of all, We would like to thank God ALLAH Subhanahu Wa Ta...